gaby mustika

Tuesday, March 22, 2011

pendapatan nasional

Pendapatan nasional adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh seluruh rumah tangga keluarga (RTK) di suatu negara dari penyerahan faktor-faktor produksi dalam satu periode,biasanya selama satu tahun. 


KONSEP
Berikut adalah beberapa konsep pendapatan nasional
  • Produk Domestik Bruto (GDP)
    Produk domestik bruto (Gross Domestic Product) merupakan jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu negara (domestik) selama satu tahun. Dalam perhitungan GDP ini, termasuk juga hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan/orang asing yang beroperasi di wilayah negara yang bersangkutan. Barang-barang yang dihasilkan termasuk barang modal yang belum diperhitungkan penyusutannya, karenanya jumlah yang didapatkan dari GDP dianggap bersifat bruto/kotor.



  • Produk Nasional Bruto (GNP)
    Produk Nasional Bruto (Gross National Product) atau PNB meliputi nilai produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara (nasional) selama satu tahun; termasuk hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara yang berada di luar negeri, tetapi tidak termasuk hasil produksi perusahaan asing yang beroperasi di wilayah negara tersebut.



  • Produk Nasional Neto (NNP)
    Produk Nasional Neto (Net National Product) adalah GNP dikurangi depresiasi atau penyusutan barang modal (sering pula disebut replacement). Replacement penggantian barang modal/penyusutan bagi peralatan produski yang dipakai dalam proses produksi umumnya bersifat taksiran sehingga mungkin saja kurang tepat dan dapat menimbulkan kesalahan meskipun relatif kecil.



  • Pendapatan Nasional Neto (NNI)
    Pendapatan Nasional Neto (Net National Income) adalah pendapatan yang dihitung menurut jumlah balas jasa yang diterima oleh masyarakat sebagai pemilik faktor produksi. Besarnya NNI dapat diperoleh dari NNP dikurang pajak tidak langsung. Yang dimaksud pajak tidak langsung adalah pajak yang bebannya dapat dialihkan kepada pihak lain seperti pajak penjualan, pajak hadiah, dll.



  • Pendapatan Perseorangan (PI)
    Pendapatan perseorangan (Personal Income)adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh setiap orang dalam masyarakat, termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa melakukan kegiatan apapun. Pendapatan perseorangan juga menghitung pembayaran transfer (transfer payment). Transfer payment adalah penerimaan-penerimaan yang bukan merupakan balas jasa produksi tahun ini, melainkan diambil dari sebagian pendapatan nasional tahun lalu, contoh pembayaran dana pensiunan, tunjangan sosial bagi para pengangguran, bekas pejuang, bunga utang pemerintah, dan sebagainya. Untuk mendapatkan jumlah pendapatan perseorangan, NNI harus dikurangi dengan pajak laba perusahaan (pajak yang dibayar setiap badan usaha kepada pemerintah), laba yang tidak dibagi (sejumlah laba yang tetap ditahan di dalam perusahaan untuk beberapa tujuan tertentu misalnya keperluan perluasan perusahaan), dan iuran pensiun (iuran yang dikumpulkan oleh setiap tenaga kerja dan setiap perusahaan dengan maksud untuk dibayarkan kembali setelah tenaga kerja tersebut tidak lagi bekerja).



  • Pendapatan yang siap dibelanjakan (DI)
    Pendapatan yang siap dibelanjakan (Disposable Income) adalah pendapatan yang siap untuk dimanfaatkan guna membeli barang dan jasa konsumsi dan selebihnya menjadi tabungan yang disalurkan menjadi investasi. Disposable income ini diperoleh dari personal income (PI) dikurangi dengan pajak langsung. Pajak langsung (direct tax) adalah pajak yang bebannya tidak dapat dialihkan kepada pihak lain, artinya harus langsung ditanggung oleh wajib pajak, contohnya pajak pendapatan.



Pendapatan negara dapat dihitung dengan tiga pendekatan, yaitu:
  • Pendekatan pendapatan, dengan cara menjumlahkan seluruh pendapatan (upah, sewa, bunga, dan laba) yang diterima rumah tangga konsumsi dalam suatu negara selama satu periode tertentu sebagai imbalan atas faktor-faktor produksi yang diberikan kepada perusahaan
  • Pendekatan produksi, dengan cara menjumlahkan nilai seluruh produk yang dihasilkan suatu negara dari bidang industri, agraris,ekstratif, jasa, dan niaga selama satu periode tertentu. Nilai produk yang dihitung dengan pendekatan ini adalah nilai jasa dan barang jadi (bukan bahan mentah atau barang setengah jadi).
  • Pendekatan pengeluaran, dengan cara menghitung jumlah seluruh pengeluaran untuk membeli barang dan jasa yang diproduksi dalam suatu negara selama satu periode tertentu. Perhitungan dengan pendekatan ini dilakukan dengan menghitung pengeluaran yang dilakukan oleh empat pelaku kegiatan ekonomi negara, yaitu: Rumah tangga (Consumption), pemerintah (Government), pengeluaran investasi (Investment), dan selisih antara nilai ekspor dikurangi impor (XM)
  • contoh soal :
 1.Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang membuka perekonomiannya untuk melakukan perdagangannya dengan pihak luar negeri. Sebagai konsekuensinya pada tahun 2008, perekonomian Indonesia terpengaruh akibat melonjaknya harga komoditas internasional dan krisis ekonomi global. Hal ini akan memperlambat pertumbuhan ekonomi nasional. Berikut ini adalah beberapa variable ekonomi:
Konsumsi rumah tangga (C) = Rp. 895,5 triliun + 0,5 (Yd)
Investasi bruto (I) = Rp. 1372 triliun
Pengeluaran pemerintah (G) = Rp. 416 triliun
Ekspor (X) = Rp. 1476 triliun
Impor (M) = Rp. 426 triliun + 0,2(Y)
Bantuan Langsung Tunai/ Public Transfer Payment (Tr) = 14 triliun
Pajak (Tx) = 50 triliun + 0,1(Y)
ditanya :
a. Hitung Perasamaan AE, pendapatan nasional, konsumsi Indonesia pada tahun 2008.
b. Jika pemerintah melakukan punurunan tingkat pajak menjadi Tx = 40 triliun + 0,1(Y), hitung kembali berapa pendapatan nasional Indonesia.
c. Buatlah grafiknya yang memperlihatkan perubahannya.
jawaban:
a. Persamaan AE
AE = Y
AE = C + I + G + X – M
AE = 895,5 + 0,5(Yd) + 1372 + 416 + 1476 – (426 + 0,2Y)
AE = 895,5 + 0,5 [Y + 14 – (50 + 0,1Y)] + 1372 + 416 + 1476 – 426 – 0,2Y
AE = 895,5 + 0,5 (Y + 14 – 50 – 0,1Y) + 1372 + 416 + 1476 – 426 – 0,2Y
AE = 895,5 + 0,5 (0,9Y– 36) + 1372 + 416 + 1476 – 426 – 0,2Y
AE = 895,5 + 0,45Y – 18 + 1372 + 416 + 1476 – 426 – 0,2Y
AE = 3715,5 + 0,25Y → persamaan AE
Pendapatan Nasional
Y = AE
Y = 3715,5 + 0,25Y
(1-0,25)Y = 3715,5
Y = 3715,5/0,75
Y = Rp. 4954 triliun
Konsumsi
C = 895,5 + 0,5(Yd)
C = 895,5 + 0,5 [Y + 14 – (50 + 0,1Y)]
C = 895,5 + 0,5 (0,9Y– 36)
C = 895,5 + 0,45Y – 18
C = 877,5 + 0,45Y
C = 877,5 + 0,45(4954)
C = 3106,8 triliun
b. Persamaan AE’
AE’ = Y’
AE’ = C’ + I + G + X – M
AE’ = 895,5 + 0,5(Yd) + 1372 + 416 + 1476 – (426 + 0,2Y)
AE’ = 895,5 + 0,5 [Y + 14 – (40 + 0,1Y)] + 1372 + 416 + 1476 – 426 – 0,2Y
AE’ = 895,5 + 0,5 (Y + 14 – 40 – 0,1Y) + 1372 + 416 + 1476 – 426 – 0,2Y
AE’ = 895,5 + 0,5 (0,9Y– 26) + 1372 + 416 + 1476 – 426 – 0,2Y
AE’ = 895,5 + 0,45Y – 13 + 1372 + 416 + 1476 – 426 – 0,2Y
AE’ = 3720,5 + 0,25Y’ → persamaan AE’
Pendapatan Nasional
Y’ = AE
Y’ = 3720,5 + 0,45Y
(1-0,25)Y’ = 3720,5
Y’ = 3720,5/0,75
Y’ = Rp. 4960,6667 triliun
Konsumsi
C’ = 895,5 + 0,5(Yd)
C’ = 895,5 + 0,5 [Y + 14 – (50 + 0,1Y)]
C’ = 895,5 + 0,5 (0,9Y– 36)
C’ = 895,5 + 0,45Y – 13
C’ = 882,5 + 0,45Y
C’ = 882,5 + 0,45(4960,6667)
C’ = 3114,8 triliun

sumber : pengantar ilmu ekonomi (mikroekonomi & makroekonomi),
PRATHAMA RAHARDJA & MANDALA MANURUNG.

No comments:

Post a Comment